Langsung ke konten utama

Mengapa Trader Ritel di Crypto Belum Kembali Seperti 2021?

Mengapa Trader Ritel di Crypto Belum Kembali Seperti 2021? Pasar kripto telah mengalami berbagai fase sejak kemunculannya, dan tahun 2021 menjadi tahun yang sangat bersejarah bagi industri ini. Pada tahun tersebut, partisipasi trader ritel mencapai puncaknya, dengan banyak orang berbondong-bondong masuk ke dunia kripto. Namun, memasuki tahun 2025, meskipun pasar kripto menunjukkan tanda-tanda bullish, partisipasi trader ritel belum kembali seperti pada tahun 2021. Mengapa hal ini terjadi? Artikel ini akan membahas beberapa faktor yang menyebabkan fenomena ini, termasuk dampak pandemi Covid-19, persepsi "ketertinggalan", kurangnya cerita sukses, dan dominasi institusi dalam pasar kripto. 1. Pandemi Covid-19: Momentum Unik yang Sulit Terulang Salah satu faktor utama yang mendorong lonjakan partisipasi trader ritel pada tahun 2021 adalah pandemi Covid-19. Ketika pandemi melanda, banyak negara memberlakukan lockdown, yang memaksa orang untuk tinggal di rumah. Kondisi ini mencipta...

Apa Itu Strategi Konsentrasi di Market Crypto?

 

Strategi konsentrasi adalah salah satu pendekatan investasi yang fokus pada alokasi sumber daya ke aset-aset tertentu yang dianggap memiliki potensi keuntungan paling tinggi atau risiko paling rendah. Di dunia cryptocurrency, strategi ini dapat diterapkan dengan mengikuti pola yang mirip dengan strategi investasi tradisional seperti 60:40 yang dipopulerkan oleh John Bogle.

Strategi 60:40 di Market Crypto

John Bogle, pendiri Vanguard Group, memperkenalkan konsep alokasi portofolio 60:40, di mana 60% portofolio dialokasikan untuk saham dan 40% untuk obligasi. Strategi ini dirancang untuk memberikan keseimbangan antara pertumbuhan dan stabilitas. Dalam konteks market crypto, prinsip ini dapat diterapkan dengan mengganti saham dan obligasi dengan dua aset kripto utama: Bitcoin ($BTC) dan Ethereum ($ETH).

Mengapa $BTC dan $ETH?

  1. Dominasi dan Stabilitas Bitcoin ($BTC) adalah aset digital pertama dan paling dominan di pasar crypto. Sebagai aset yang sering disebut sebagai "emas digital," $BTC cenderung menjadi acuan pergerakan harga seluruh pasar crypto. Ketika pasar crypto mengalami kenaikan, $BTC hampir selalu bergerak naik.

    Ethereum ($ETH), di sisi lain, adalah platform blockchain terbesar yang mendukung mayoritas aplikasi terdesentralisasi (dApps) dan token. Karena sebagian besar altcoin dibangun di jaringan Ethereum, kenaikan harga altcoin sering kali memberikan dampak positif pada nilai $ETH.

  2. Risiko Altcoin Menurut data, sekitar 90% altcoin cenderung kehilangan nilai atau mati seiring waktu. Oleh karena itu, berfokus pada $BTC dan $ETH sebagai dua aset kripto utama adalah langkah yang lebih aman dibandingkan mencoba peruntungan di altcoin dengan risiko tinggi.

  3. Korelasi Positif dengan Pasar Baik $BTC maupun $ETH memiliki korelasi yang tinggi dengan tren pasar crypto secara keseluruhan. Ketika pasar bergerak naik, kedua aset ini hampir selalu ikut naik, menjadikannya pilihan yang lebih "dijamin gerak" dibandingkan altcoin lainnya.

Strategi Investasi Berkala

Untuk memaksimalkan keuntungan dan mengurangi risiko volatilitas pasar, strategi investasi berkala atau dollar-cost averaging (DCA) dapat diterapkan. Dengan strategi ini, pembelian $BTC dan $ETH dilakukan secara berkala dalam jumlah tertentu, terlepas dari harga pasar saat itu. Keuntungan dari metode ini adalah:

  • Mengurangi Risiko Volatilitas: Dengan membeli aset secara berkala, investor tidak terlalu terpengaruh oleh fluktuasi harga jangka pendek.

  • Disiplin Investasi: Strategi ini mendorong kedisiplinan dalam berinvestasi, sehingga membantu investor menghindari keputusan emosional.

Bagaimana Cara Memulai?

  1. Alokasikan Portofolio Tetapkan persentase portofolio yang ingin dialokasikan untuk $BTC dan $ETH. Misalnya, 60% untuk $BTC dan 40% untuk $ETH.

  2. Gunakan Platform yang Tepercaya Pilih platform exchange yang memiliki reputasi baik untuk membeli dan menyimpan aset kripto Anda.

  3. Lakukan Analisis Secara Berkala Meskipun strategi ini cukup sederhana, tetap penting untuk memantau pergerakan pasar dan mengevaluasi apakah alokasi portofolio masih relevan dengan tujuan investasi Anda.

Apakah Strategi Ini Cocok untuk Anda?

Strategi konsentrasi di market crypto sangat cocok untuk investor yang:

  • Menghindari Risiko Tinggi: Tidak ingin mengambil risiko besar dengan berinvestasi di altcoin yang belum terbukti.

  • Fokus pada Jangka Panjang: Memiliki visi jangka panjang untuk portofolio mereka.

  • Percaya pada Potensi Bitcoin dan Ethereum: Meyakini bahwa $BTC dan $ETH akan tetap menjadi pemain utama di pasar crypto di masa depan.

Namun, strategi ini mungkin kurang cocok untuk Anda jika:

  • Anda suka bereksperimen dengan berbagai altcoin.

  • Anda mencari keuntungan besar dalam waktu singkat.

Kesimpulan

Strategi konsentrasi dengan alokasi 60% pada Bitcoin dan 40% pada Ethereum adalah pendekatan yang logis untuk memanfaatkan potensi pasar crypto sambil mengurangi risiko. Dengan fokus pada dua aset utama ini, investor dapat menikmati stabilitas relatif sekaligus berpartisipasi dalam pertumbuhan pasar crypto secara keseluruhan. Ditambah dengan strategi pembelian berkala, Anda dapat membangun portofolio yang solid tanpa terlalu terpengaruh oleh fluktuasi jangka pendek.

Jadi, apakah Anda cocok dengan strategi ini? Pertimbangkan tujuan investasi Anda dan mulailah merancang strategi yang sesuai!


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apa Itu Cryptocurrency?

Cryptocurrency adalah bentuk mata uang digital atau virtual yang menggunakan teknologi kriptografi untuk mengamankan transaksi dan mengontrol penciptaan unit baru. Tidak seperti mata uang tradisional yang dikeluarkan oleh bank sentral, cryptocurrency bersifat terdesentralisasi dan beroperasi di atas teknologi blockchain. Teknologi ini memungkinkan transaksi dicatat dalam buku besar digital yang transparan, aman, dan tidak dapat diubah. Tujuan utama cryptocurrency adalah menyediakan cara pembayaran yang cepat, murah, dan aman tanpa memerlukan perantara seperti bank atau lembaga keuangan lainnya. Dalam beberapa tahun terakhir, cryptocurrency telah menjadi salah satu inovasi teknologi yang paling banyak dibicarakan di dunia keuangan dan teknologi. Bagaimana Cryptocurrency Bekerja? Cryptocurrency beroperasi di atas teknologi blockchain, yang pada dasarnya adalah database terdesentralisasi yang menyimpan semua transaksi yang pernah dilakukan dalam jaringan tersebut. Setiap transaksi di...

Tips Mempersiapkan 2025 di Crypto

  Tahun 2025 diperkirakan akan menjadi "tahun terakhir" dari bull run sebelum akhirnya memasuki satu tahun bear market, jika teori siklus 4 tahun terbukti benar. Dalam kondisi pasar yang sedang mengalami koreksi saat ini, berikut adalah beberapa tips untuk mempersiapkan diri: #1 Ethereum Berpeluang Performs pada Q1 2025 Data historis menunjukkan bahwa Q1 setelah halving Ethereum selalu menjadi periode performa yang kuat. Pada tahun 2017 (setelah halving), Ethereum mencatat kenaikan sebesar 525%, sementara pada tahun 2021 (juga setelah halving), Ethereum mengalami kenaikan sebesar 169%. Q1 2025, yang merupakan Q1 setelah halving, diperkirakan akan menjadi periode performa yang serupa. Faktor pendukung lainnya adalah teori 212 hari setelah halving, yang menunjukkan potensi kenaikan signifikan, serta analisis chart ETH/BTC yang memperlihatkan kemungkinan mencapai bottom. Dengan demikian, Q1 2025 berpotensi menjadi waktu yang sangat penting bagi Ethereum untuk memberikan performa...

Perbedaan Cara dan Besarnya Biaya Kirim Uang dari dan ke Luar Negeri Menggunakan Crypto (USDT/TRX Jaringan TRC20) dengan Bank Konvensional

  Di era digital saat ini, kebutuhan untuk mengirim uang ke luar negeri semakin meningkat, baik untuk keperluan bisnis, keluarga, maupun investasi. Dua metode populer yang digunakan adalah melalui bank konvensional dan cryptocurrency seperti USDT atau TRX pada jaringan TRC20. Keduanya memiliki karakteristik, biaya, dan kelebihan masing-masing. Artikel ini akan membahas perbandingan cara dan besarnya biaya antara kedua metode tersebut. 1. Cara Pengiriman Uang Bank Konvensional Prosedur : Pengguna perlu mendatangi bank atau menggunakan layanan perbankan online untuk melakukan transfer internasional (remittance). Data yang Dibutuhkan : Informasi penerima seperti nama lengkap, nomor rekening, nama bank, kode SWIFT, dan alamat bank penerima. Proses : Pengguna memasukkan data transfer melalui aplikasi atau teller. Dana dikirim melalui sistem perbankan internasional seperti SWIFT atau SEPA. Durasi : Biasanya membutuhkan waktu 1-5 hari kerja, tergantung pada negara tujuan dan jarin...